Studi
kawasan atau area studies makin populer akhir-akhir ini. Studi lintas bidang
ini semakin diminati dan dianggap penting dalam memahami suatu kawasan.
Sifatnya yang aplikatif melihat realitas dan multi pendekatan membuatnya
memiliki keunggulan dibandingkan dengan bidang ilmu lainnya yang seringkali
hanya melihat dari satu sudut pandang/perspektif.
Salah
satu studi kawasan yang diminati untuk dikaji adalah Kajian Asia Tenggara.
Beberapa kampus di Amerika misalnya memang memiliki fokus untuk mengkaji Asia
Tenggara. Cornell, Yale, Harvard dan Hawaii at Manoa merupakan beberapa kampus
yang memiliki cluster study di bidang Asia Tenggara. Bahkan juga memiliki grant
atau scholarship bagi yang ingin mempelajari Asia Tenggara. Baik bagi orang
Amerika sendiri maupun untuk orang-orang dari luar Amerika.
Kemunculan
dan semakin besarnya kekuatan Partai Komunis Indonesia (PKI) –yang merupakan
partai komunis pertama di Asia, menjadi salah satu daya tarik utama Asia
Tenggara atau Indonesia menjadi obyek study. Di samping kemudian muncul
topik-topik lain yang menarik seperti kehadiran ASEAN dan Islam serta terorisme
di Asia Tenggara. Namun paska gagalnya komunis menguasai Asia Tenggara, studi
Asia Tenggara mulai ditinggalkan.
Untuk
saat ini, studi Asia Tenggara juga tidak hanya dilakukan di negara-negara luar
Asia Tenggara. SIngapura dengan NUS-nya menjadi pusat penelitian yang
memberikan perhatian terbesar untuk Asia Tenggara. ISEAS yang merupakan pusat
penelitian di Asia Tenggara menjadi ujung tombak perkembangan studi Asia
Tenggara di Singapura. Siapa tidak bangga misalnya bila bukunya diterbitkan
oleh ISEAS.
Di
thailand, lewat Universitas Chulalongkorn, Studi Asia Tenggara juga sudah
menjadi perhatian. Tahun ini Chula juga membuka kesempatan untuk berkuliah
disana dengan scholarship
0 komentar:
Posting Komentar